Fenomena Jumlah Pasien Rumah Sakit Jiwa Akibat Judi Online kini menjadi salah satu masalah sosial yang paling mengkhawatirkan di era digital. Tidak hanya menguras keuangan para pelakunya, kebiasaan ini juga berdampak besar pada kesehatan mental. Tekanan emosional, stres, rasa bersalah, dan depresi menjadi masalah yang sering dialami oleh para pecandu judi online.
Baca Juga : Kecanduan Judi Online: Dari Kejahatan Kecil hingga Kriminalitas Besar
JUMLAH YANG SEMAKIN MELONJAK DI SETIAP TAHUNNYA!
Data dari beberapa laporan kesehatan menunjukkan bahwa jumlah orang yang memerlukan bantuan medis akibat kecanduan judi online terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam periode satu tahun, jumlah pasien yang dirujuk ke klinik atau fasilitas kesehatan mental khusus judi meningkat lebih dari dua kali lipat. Banyak di antara mereka mengalami gangguan kecemasan parah, depresi berat, bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup.
Meski tidak semua pasien akhirnya dirawat inap di rumah sakit jiwa, lonjakan rujukan ini menjadi sinyal kuat bahwa dampak judi online terhadap kesehatan mental sangat serius. Mereka yang masuk perawatan biasanya berada pada tahap kecanduan berat, di mana kontrol diri sudah hilang, hutang menumpuk, hubungan sosial rusak, dan motivasi hidup menurun drastis.
Baca Juga : Tren Judi Online dengan Cryptocurrency: Apakah Lebih Berbahaya?
TENAGA MEDIS HARUS BEKERJA EXTRA UNTUK MEMBANTU PARA PECANDU JUDI ONLINE.
Peningkatan pasien juga memberikan beban tambahan pada layanan kesehatan mental. Staf medis perlu menangani kasus-kasus kompleks yang tidak hanya berkaitan dengan kondisi psikologis, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa judi online bukan sekadar hiburan, tetapi dapat menjadi ancaman nyata bagi kesehatan jiwa. Pencegahan melalui edukasi, pembatasan akses, dan dukungan komunitas sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka penderita yang harus dirawat di fasilitas kesehatan mental.